This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Perbedaan Mesin Honda Vario 150 eSP dan PCX 150



Secara basic, mesin PCX dan Vario 150 eSP adalah sama. Namun kegunaannya Vario 150 eSP sebagai commuter dan PCX sebagai penjelajah sehingga para ahli mesin Honda menyesuaikannya. adapun teknologi yang dibawa adalah Idling Stop System, Low Friction Technology, ACG Starter serta High Combustion Engine.

“All New Honda Vario 150 eSP dan PCX 150 berbeda segmen. Dari harga saja sudah beda,” ungkap Margono, Marketing Director PT Astra Honda Motor.


Ruang Bakar
Secara tegas, perbedaan pada kedua motor ini adalah pada ukuran piston. Bila diukur presisi, piston Vario 150 berdiameter 57.27 mm sedangkan piston PCX menggunakan ukuran 57.9 mm. Adapun langkah piston tetap sama 57,9 mm. Hal ini membuat kapasitas silinder berbeda yakni Vario 150 eSP hanya 149,3 cc, sedangkan PCX mencapai 152,9 cc. Kompresi tetap sama 10,6:1.

Di atas kertas, tenaga PCX 150 eSP menyentuh 13,1 hp pada 8.500 rpm dan torsinya 13,1 Nm pada 5.500 rpm. Sementara, Vario 150 eSP memiliki tenaga 12,4 hp pada 8.500 rpm dan torsinya 12,8 Nm pada 5.000 rpm.

“Dengan perbedaan ukuran piston, sehingga akan berbeda juga ruang bakarnya seperti blok silinder dan silinder head. Blok silinder tentu akan berbeda, sesuai dengan ukuran pistonnya. Sedangkan head silinder perbedaannya pada volume ruang bakar berbeda menyesuaikan diameter silinder,” ungkap Sarwono Edhi, Technical Training Development PT. Astra Honda Motor.


Throttle Body
Selain itu, perbedaan juga terdapat pada throttle body. Pada throttle body di Honda PCX lebih banyak sensor yang ditanamkan berbanding throttle body pada Honda Vario 150, berupa IACV (Idle Air Control valve), MAP (Manifold Absolute Presure), IAT (Intake Air Temperature) dan TP (Throttle Position).

Sedangkan Honda Vario 150 hanya menanamkan TP sensor dan FISV (Fast Idle Solenoid Valve). Adapun fungsi FISV memberi saluran udara tambahan di dalam throttle body guna menjaga putaran stasioner yang ideal pada saat mesin dingin. Sementara TP berfungsi mendeteksi sudut bukaan throttle valve.

Perbedaan-Honda-Vario-dan-PCX_04

Roller
Roller pada motor matik berfungsi untuk memberikan tekanan keluar pada variator hingga dimungkinkan variator dapat membuka dan memberikan sebuah perubahan lingkar diameter lebih besar terhadap belt drive sehingga motor dapat bergerak. Kinerja variator ini sangat ditentukan oleh roller, baik itu bentuk maupun bahan roller dan yang terpenting adalah berat dari roller.

Nah bicara soal berat roller, untuk mendapatkan akselerasi lebih baik maka gunakan bobot roller yang lebih enteng. Hal itu diaplikasi oleh Honda Vario 150 yang menggunakan roller 15,5 gram sedangkan PCX 150 menggunakan bobot roller 16 gram. Dengan begitu Honda Vario cocok untuk lalu lintas perkotaan dengan karakter stop and go, apalagi ditunjang dengan bobot Vario yang lebih enteng. Sehingga tenaga awal pada Honda Vario bisa lebih responsif.


Final Gear
Final gear pada Honda PCX 150 17/54, sedangkan Honda Vario final gearnya 18/53. Rasio final reduction gear ini menyesuaikan bobot kendaraan dan karakter mesin. Hasil perbandingan final gear PCX 150 memiliki nilai 3,17. Sedangkan final gear Vario 150 eSP hanya 2,94. Semakin besar nilai perbadingan gear semakin responsif di putaran awal, namun tidak untuk kecepatan tinggi apalagi efesiensi bahan bakar.


Source:http://dapurpacu.com/226980/intip-perbedaan-mesin-honda-vario-150-esp-dan-pcx-150/

Mengenal Konsep Teknologi Blue Core Andalan Yamaha



Sebenarnya Blue Core itu bukanlah sebuah teknologi atau salah satu komponen di mesin. “Tapi Blue Core itu adalah sebuah filosofi design mesin Yamaha dan merupakan sebuah komitmen, para engineering yang akan memberikan 3 keunggulan yaitu, kenggulan di pembakaran, minim gesekan (reduce powerless) dan terakhir keunggulan pada pendinginan maksimal," terang M. Abidin GM Service & Motorsport PT Yamaha Indonesia (YIMM).

"Ending-nya, terciptanya motor yang maksimal dan sesuai dengan kemauan para konsumen Yamaha,” sambungnya. Di Yamaha Mio M3, keunggulan di pembakaran itu dengan melakukan optimalisasi durasi noken as in dan ex. Sehingga didapatkan campuran bahan bakar dan udara yang tepat, serta waktu yang akurat.





Desain ruang bakar yang hemispherical juga masuk dalam keunggulan di pembakaran. Dimana bentuk ruang bakar yang setengah lingkaran, membuat campuran bahan bakar dan udara lebih cepat berada di permukaan piston.

Offset Cylinder jadi terapan dalam urusan meminimkan gesekan. Dengan penerapan ini maka benturan piston ke dinding silider jadi minim, juga berefek kurangnya vibrasi dan hasil akhirnya tenaga yang terdistribusi jadi besar.

Ada beberapa hal, kalau berbicara soal pendinginan maksimal. Di antaranya sistem pendinginan silinder (sudut kipas besar, air shroud yang mengarah ke silinder dan sirip silinder yang tipis juga banyak).

DiASiL Cylinder yang membuat mampu melepas panas dengan baik dan kuat juga enggak mudah berubah bentuk. Forged Piston yang membuat bobot part tersebut jadi ringan dan kokoh. Enggak kalah pentingnya adalah Oil Jet Piston Cooler yang mampu mendinginkan suhu piston dari bawah. 


Sourch:otomotofnet.com

Mengenal Lebih Dalam Blue Core Pada Yamaha




Nama “Blue Core” dapat ditafsirkan sebaga berikut : BLUE merupakan lambang Yamaha dalam dunia race (Balap), dan memiliki dua image yang selama ini didengungkan Yamaha untuk seluruh produknya di seluruh dunia yaitu ‘Fun & Excitement’ serta ‘ramah lingkungan (ECO-friendly)’. Nah, dua karakter Yamaha tersebut kemudian digabung menjadi satu dan terbentuklah sebuah pemikiran dan inti baru (NEW CORE) yang kemudian disebut “Inti Biru” alias “Blue Core”.

Sementara pengertiannya secara teknis, Blue Core adalah konsep perancangan mesin dan sasis generasi terbaru yang dikembangkan Yamaha demi memfokuskan diri pada beberapa poin penting yaitu :

                         Meningkatkan efisiensi BBM

                         Mereduksi tenaga yang hilang

                         Memaksimalkan sistem pendinginan

                         Ramah lingkungan

Meskipun saat ini konsep Blue Core secara harfiah baru diterapkan untuk pengembangan mesin Yamaha, namun di masa depan rencananya Blue Core juga akan menjadi jiwa pada bodi dan beberapa komponen Yamaha lainnya pada setiap produk yang mereka produksi.

Konsep Blue Core pertama kali dikenalkan di India pada awal Juli 2014 untuk motor sport FZ Series (Byson) injeksi. Lalu diiwujudkan dengan lebih serius lewat skutik Nozza Grande di Vietnam dan skutik Filano di Thailand.

Khusus untuk Indonesia, Blue Core yang disiapkan merupakan model baru dan memiliki sedikit perbedaan detail dibanding Blue Core untuk Vietnam dan Thailand. Hal ini dikarenakan mesin Blue Core harus di-setting dan disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan Tanah Air yang tentunya berbeda dengan kebutuhan konsumen di Vietnam atau Thailand.



Bagaimana Cara Kerja Blue Core ?
 


Sederhananya, Blue Core akan memaksimalkan kinerja mesin dengan pembakaran biasa setiap motor yang menggunakannya agar bisa menjadi lebih dahsyat. Pada dunia roda empat, beberapa merek sudah menerapkan konsep yang hampir serupa, seperti Mazda dengan teknologi Skyactiv atau Ford dengan mesin EcoBoost-nya.


Meningkatkan Efisiensi BBM

Fokus penting dari Blue Core adalah memikirkan bagaimana caranya agar sebuah kendaraan roda dua bisa memiliki tingkat efisiensi BBM yang tinggi (irit). Untuk mewujudkan hal tersebut maka mesin Yamaha Blue Core dibekali dengan komponen-komponen pendukung yang bisa menjaga suhu mesin agar tetap stabil, proses pembakaran yang lebih sempurna dan yang paling penting adalah supply BBM jadi lebih terkontrol dan presisi.


Mereduksi Tenaga yang Hilang

Seperti yang kita ketahui bersama, biasanya distribusi tenaga dari mesin tidak semuanya bisa disalurkan ke roda belakang dengan baik. Contoh gampangnya : energi yang disalurkan ada yang berkurang dari yang tadinya 5 menjadi 3. Energi ini banyak terbuang menjadi bentuk panas dan gesekan.

Dengan Blue Core, Yamaha berusaha menekan kondisi tersebut dengan meminimalisir gesekan di dinding silinder sehingga bisa mereduksi tenaga yang hilang, sekaligus menyebabkan noise & vibrasi jauh berkurang. Di sisi lain, gesekan yang berkurang tersebut juga berpotensi meningkatkan tenaga sehingga output power dapat terdongkrak (meningkatkan performa).


Memaksimalkan sistem pendinginan

Agar panas mesin dapat dilepas dengan cepat, maka Blue Core telah menganut desain kisi-kisi silinder yang lebih tipis dan rapat. Sistem pendingin juga bekerja secara aktif menyemprotkan oli jet piston cooler ke permukaan bawah piston yang berfungsi melepas suhu panas di ruang pembakaran mesin.

Sebagai nilai tambah, Blue Core juga didukung dengan teknologi khas Yamaha berupa DiASil Cylinder dan forged piston yang diklaim 3 kali lebih awet dari silinder dan piston konvensional, 3 kali lebih kuat karena terbuat dari alumunium dan silikon dan 3 kali lebih ringan dari besi.

Ramah Lingkungan

Blue Core juga menganut penyempurnaan meliputi beberapa ubahan pada desain katup dan injektor bahan bakar. Dengan pembakaran yang mendekati sempurna, emisi gas buang yang dihasilkan juga semakin sedikit, sehingga lebih ramah ke lingkungan.


Apa beda ‘Blue Core’ dengan ‘YMJET-FI’ ?
Sebelum mengangkat nama Blue Core ke tengah pasar, Yamaha sebenarnya sudah punya teknologi mesin irit yang diberi nama Yamaha Mixture Jet Fuel Injection (YMJET-FI). Lalu apa perbedaan antara Blue Core dan YMJET-FI jika sama-sama disebut mengedepankan keiritan sekaligus performa ?

Secara garis besar, Blue Core dan YMJET-FI merupakan istilah yang berbeda karena YMJET-FI pada dasarnya merupakan teknologi, sementara “Blue Core” hanya bersifat sebagai filosofi. Adapun maksud dari filosofi bekerja menggunakan Blue Core, maksudnya adalah mencapai titik tertinggi di dunia enginering. Jadi Blue Core bukanlah sekedar teknologi semata, melainkan lebih merujuk pada sebuah ide tentang menghasilkan sebuah motor yang irit, fun, sekaligus memiliki power yang besar.


Varian Yamaha yang Akan Menggunakan Blue Core ?
 

Saat ini teknologi Blue Core yang dibawa Yamaha untuk Indonesia hanya akan diterapkan pada motor model skutik dan belum ada pandangan untuk menerapkannya pada motor sport. Namun itu hanyalah langkah awal karena rencana-nya konsep Blue Core akan dikembangkan pada seluruh motor Yamaha secara global.
Prediksi awal yang saat ini beredar luas, skutik pertama Indonesia yang akan menerapkan mesin Blue Core adalah Yamaha Mio 125 M3 yang memiliki spesifikasi mesin 4-tak berkapasitas 225 cc fuel injected dengan transmisi CVT. Kemungkinan skutik Blue Core yang akan diproduksi di Indonesia ini akan segera dijual dalam waktu dekat, tepatnya di akhir November 2014.

Apa Kelebihan Blue Core ?


Jika dibandingkan dengan varian matik Yamaha sebelumnya yang sudah menggunakan teknologi injeksi, teknologi Blue Core bisa membuat skutik jadi lebih irit hingga 20 persen. Sementara jika dibandingkan dengan motor yang menggunakan karburator selisih jarak efisiensinya jadi lebih besar lagi yakni sekitar 50 persen.
Dilansir dari Jawa Pos, mesin Blue Core yang sudah ditanamkan pada Yamaha Mio 125 M3 kabarnya sudah diuji di lintasan sirkuit dan terbukti mampu menjelajah hingga 111 km hanya dengan menggunakan 1 liter bensin Pertamax.
Dengan segala kelebihan yang dimilikinya, Blue Core merupakan jawaban dari Yamaha akan tantangan membentuk era baru kendaraan roda dua baik di dalam negeri maupun secara global. Tak menampik kemungkinan jika nantinya langkah Yamaha ini juga akan diikuti oleh produsen motor lainnya demi menghadapi perubahan gaya hidup dan kebutuhan konsumen yang selalu berubah-ubah.
Demikan penjelasan mengenai Blue Core mulai dari pengertian hingga kelebihan yang ditawarkannya


Source : http://www.blogotomotif.com/mengenal-lebih-dekat-konsep-blue-core-milik-yamaha/2317379.htm

 
SELAMAT DATANG DI BLOG JURUSAN TEKNIK SEPEDA MOTOR SMK AL-KHOERIYAH-MUDAH- mudah-mudahan artikel di blog ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan bagi para siswa SMK Al-KHOERIYAH tentunya